Panji Amabar Pasir: Sebuah Lakon tentang Migrasi Kebudayaan

Omahkebon Guest House, Bantul, Yogyakarta, 29 & 30 November 2013

Panji Amabar Pasir adalah sebuah pertunjukan teater tentang migrasi kebudayaan yang berangkat dari studi tentang keberadaan cerita Panji yang lahir dari ranah masa lalu budaya Jawa, kemudian berkembang ke seantero Asia Tenggara, dan hidup hingga kini. Namun bukan kisah Panji yang menjadi titik pusat lakon pertunjukan ini, melainkan narasi dari sisi sejarah dan gerakan budaya yang ditimbulkan oleh cerita Panji. Narasi ini kemudian dirajut bersama kisah tentang sebuah keluarga penari topeng Panji dari Jawa yang bertransmigrasi ke Kalimantan, dengan menjual tanah dan rumahnya yang belum rampung di Jawa. Digelar atas dukungan Hibah Seni Kelola.

Omahkebon Guest House, Bantul, Yogyakarta, November 29 & 30, 2013
Panji Amabar Pasir is a theatre performance about culture migration, based on research of Javanese classic stories: Panji. The stories were born from past realm of Javanese culture, later expanded to the entire South East Asia, and lived until now. It’s not the Panji stories that became the point of the performance, but the narratives of the historical and cultural movements caused by Panji stories. The narratives are then blended with a story about a family of Javanese Panji mask dancer who transmigrate to Borneo, by selling their land and an uncompleted house in Java. Supported by Kelola Arts Grants.

Pelakon | Performers: Andika Ananda, Dayu Prismawati, Gandez I. Sholihah, Okta Firmansyah, Doni Agung Setiawan, Untung Pribadi, Sunantoro, Setiyoko, Yoni Legowo. Penata Artistik | Artistic Designer: Mochalmad Jibna. Penata Musik | Music Arranger: Bayu Slamet Man. Pimpinan Produksi | Production Manager: Dina Triastuti. Fotografer | Photographer: Pieter Andas. Penggagas Teks dan Sutradara | Text Initiator and Diretor: Ibed Surgana Yuga. Kru | Crews: Ucup Peci Miring, Aga, Omang, Coky, Brily, Kris, To'ok, Qieruns.

Klik di sini untuk membaca pos-pos terkait Panji Amabar Pasir.
Click here to read posts related to Panji Amabar Pasir.

Perihal

Kalanari Theatre Movement merupakan lembaga pergerakan budaya melalui serangkaian kerja teater. Kalanari menggunakan teater sebagai pintu masuk (sekaligus pintu keluar) untuk mempelajari, menginterpretasi, mengeksplorasi, lalu merepresentasikan kebudayaan suatu masyarakat. Teater bukan semata sebagai pencipta pertunjukan atau sekadar melakukan kerja artistik, namun juga memiliki visi dan misi yang luhur dalam mengembangkan kebudayaan masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai utama kemanusiaan. Berdiri di Yogyakarta, pada 8 Maret 2012, tujuan internal (bagi dunia teater) kami adalah untuk meneguhkan kembali ikatan pertunjukan dan masyarakat; serta secara eksternal (bagi masyarakat) kami ingin menggugah masyarakat untuk mengembangkan kebudayaannya.

About

Kalanari Theatre Movement is a cultural movement institution through theatre. Kalanari uses theatre as the entrance (and the exit) to study, interpret, explore, and represent the culture of a society. Theatre is neither only for performance creation nor for artistic works; it has noble visions and missions to develop society's culture by emphasising humanity's values. Established on March 8th, 2012, in Yogyakarta, Indonesia, our internal objective (to the theatre) is to reaffirm the bond of performance and society; and the external objective (to the society) is to inspire the people to develop their culture.