Candi Kimpulan Jadi Simbol Titik Temu Pendidikan dan Kebudayaan
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) yang bersandingan langsung dengan candi Kimpulan merupakan suatu keragaman unik dan merupakan simbol titik temu antara pendidikan dan kebudayaan.
Hal itu yang membuat padepokan Lemah Putih bersama seniman tari lainnya bekerja sama dengan UII menggelar sarahsehan Menggali Pustaka Candi dan pertunjukan tari di kampus setempat.
Suprapto Suryodarmo, seniman sekaligus budayawan dari padepokan lemah putih mengatakan, pertunjukan yang diadakan di area candi Kimpulan itu merupakan bentuk pertukarn ide antara kesenian dan intelektual. Ia mengaku, candi Kimpulan yang berada di UII dipilih karena merupakan simbol titik temu antara pendidikan dan kebudayaan.
Menggali Pustaka Candi di Candi Kimpulan | Foto: Dok. Kalanari |
Sedangkan perpustakaan pusat UII dinilainya sebagai sumber ilmu pengetahuan dan seni, bersandingan langsung dengan candi yang menjadi simbol kebudayaan. "Titik temu pendidikan dan kebudayaan itu disini," terang Suprapto di sela-sela acara, Selasa (11/2).
Lebih jauh ia menjelaskan, penemuan candi di kompleks UII adalah sebuah kejutan yang luar biasa. Candi kimpulan, kata Suprapto memiliki simbol Ganesha yang merupakan simbol dari pengetahuan, kebijaksanaan, serta penolakan terhadap mara bahaya. Ia menuturkan simbol Ganesha dan Peripik emas yang ditemukan di UII telah digunakan oleh ITB dan UGM sebagai lambang institusi mereka. Candi yang ada di perpustakaan UII itu diyakininya dapat dijadikan tempat serawung (dialog) antara seni dan ketuhanan.
"Ini contoh luar biasa, ada terjadi dialog bukan hanya kebudayaan Hindu dengan kebudayaan sekarang tetapi juga dengan dengan UII yang bernafaskan Islam," sambungnya. (*)
Lalu Fahmi Aditya
Sumber:
Tribun Jogja, Selasa, 11 Februari 2014 20:34
0 komentar