Temen Ngobrol #1: Apakah kita juga berteater pada saat gosok gigi?
Foto: fotojurnalistik.com; desain: Ibed |
Jl. Perintis, Jeblog, DK III, RT 01,
Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Sabtu, 5 April 2014, 15.30 WIB
Temen Ngobrol: Tony Broer
Teater beringsut dari kehidupan sehari-hari ke panggung, dengan kesengajaan menjadikannya tontonan. Keseharian dipampatkan, diukir, lalu dikemas, dipanggungkan. Setelah itu? Seringkali ia menghilang – seperti tepuk tangan penonton, yang segemuruh apa pun, pasti akan senyap. Selesai. Teater seringkali tak “pulang” ke keseharian. Penonton – dan parahnya lagi, kita, para pekerja teater sendiri – jarang membawanya pulang. Teater seakan ilusi sekejap dalam realitas kehidupan – terutama kehidupan kita, para pekerjanya.
Kini ada kecenderungan bahwa realitas teater berjarak (untuk tidak mengatakan: terpisah) dengan realitas keseharian. Jarak ini kian panjang ketika kita sendiri lebih percaya tepuk tangan penonton ketimbang menepuk pipi sendiri untuk mengetes apakah kita sedang berpijak di atas tanah atau mengawang di ruang ilusi. Melalui teater, kita menawarkan ide tentang suatu tatanan yang ideal kepada penonton. Namun jarang kita bisa merumuskan apakah teater kita bisa menawarkan tatanan yang ideal bagi kehidupan pribadi kita sendiri. Apakah kita menggunakan teknik, ilmu atau metode teater kita untuk mengatasi pertengkaran dengan pasangan kita, misalnya? Apakah kita menggunakan teater untuk bertegur sapa dengan tetangga, atau untuk hal-hal remeh keseharian seperti menyapu halaman atau menggosok gigi? Ini tentu saja hanyalah analogi untuk mempertanyakan apakah teater berperan dalam hidup keseharian kita.
Temen Ngobrol #1 akan mengobrolkan masalah ini bersama Tony Broer sebagai temen ngobrol. Tony Broer adalah seorang pekerja teater yang memutuskan untuk “meninggalkan” kelompoknya dan mengucapkan “bye bye” kepada panggung (konvensional), untuk memasukkan teater ke dalam dirinya sendiri, dan terikutserta ke mana pun ia melangkah: ke kampus, rumah, jalanan, bahkan kamar mandi.
Temen Ngobrol merupakan forum diskusi kebudayaan dalam bentuk obrolan santai, namun dibingkai oleh tema spesifik, dengan menghadirkan temen ngobrol atau semacam narasumber. Forum ini diinisiasi oleh Kalanari Theatre Movement, dan terbuka bagi siapa saja.
Silakan klik gambar peta lokasi untuk memperbesar. Info: 0818 262 570.
Post-post terkait:
Related posts:
Teater sebagai Keseharian, Pelaku Teater sebagai Manusia
0 komentar