Temen Ngobrol #2: Teater rakyat: mana teaternya, mana rakyatnya?
Foto & desain: Ibed |
Jl. Perintis, Jeblog, DK III, RT 01,
Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Jumat, 27 Juni 2014, 19.00 WIB
Temen Ngobrol: Budi S Gemak
Maaf, ini bukan masalah politik praktis – karena kini kata “rakyat” menjadi sangat politis, apalagi di masa kampanye pilpres. Ini bukan pula masalah dikotomi teater rakyat dan teater istana yang kerap digunakan untuk memilah teater tradisi kita di Nusantara. Ini adalah masalah bagaimana meneguhkan kembali ikatan antara teater dengan rakyat.
Jika kita sepakat bahwa teater lahir dari rakyat atau masyarakat kebanyakan, maka mengapa perkembangan teater kontemporer justru menjauhi rakyatnya? Teater menjadi sosok eksklusif yang asing bagi masyarakat kebanyakan. Jarang muncul teater yang mencerminkan identitas atau masalah-masalah spesifik masyarakat kebanyakan. Demikian pula publik teater (masyarakat teater) yang tak seberapa itu belum bisa diidentifikasi secara utuh siapa sebenarnya mereka.
Salah satu gerakan yang mencoba “mengembalikan” teater kepada rakyat adalah “teater rakyat”. Puskat, salah satu pengembang teater rakyat di Yogyakarta, menyebut teater rakyat sebagai adaptasi dari luar (di antaranya metode Augusto Boal yang telah dikembangkan Philippine Educational Theater Association – PETA) yang bertujuan menyuarakan suara rakyat kecil “the voice of voiceless”. Pertunjukan teater yang ditampilkan ditujukan untuk mengangkat masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat yang selama ini terabaikan. Teater rakyat bisa dijadikan sebagai salah satu sarana untuk berkomunikasi dan memecahkan permasalahan melalui seni budaya. Para peserta teater rakyat diajak mengalami proses pembelajaran agar lebih peka terhadap permasalahan sosial yang ada di sekitarnya.
Temen Ngobrol #2 akan mengobrolkan masalah ini bersama Budi S Gemak, seorang penggiat teater rakyat, sebagai temen ngobrol. Salah satu pendiri Institut Teater Rakyat Yogyakarta (1992) ini telah lama melakukan kerja fasilitasi dan advokasi untuk rakyat dengan menggunakan teater, terutama untuk rakyat yang masuk kategori kelas termarjinalkan. Budi S Gemak juga merupakan anggota kelompok bermain Boal (2014).
Temen Ngobrol merupakan forum diskusi kebudayaan dalam bentuk obrolan santai, namun dibingkai oleh tema spesifik, dengan menghadirkan temen ngobrol atau semacam narasumber. Forum ini diinisiasi oleh Kalanari Theatre Movement, dan terbuka bagi siapa saja.
Silakan klik gambar peta lokasi untuk memperbesar. Info: 0818 262 570.
Post-post terkait:
Related posts:
Teater Rakyat: Reinkarnasi Teater Purba
0 komentar