Temen Ngobrol #4 | Litani New York: Catatan Perjalanan Residensi ACC di New York
Foto: Dok. Joned Suryatmoko | Desain: Ibed |
Kamis, 15 Juni 2017, 15.00 WIB
Temen Ngobrol: Joned Suryatmoko
Gratis dan terbuka untuk umum.
Residensi seniman kini menjadi sebuah model fasilitasi proses kreatif yang ditawarkan oleh berbagai institusi, baik pemerintah, lembaga donor, festival, arts space, dan sebagainya. Bagi seniman, residensi bukan sekadar sebuah kesempatan berkarya di ruang baru, melainkan juga ranah strategis untuk meluaskan jejaring, promosi, mendulang ilmu, kontestasi dan rekreasi.
Di tengah ruang dunia yang kian kait-mengait kini, teater bukan sekadar masalah membuat dan mengelola pertunjukan, namun juga bagaimana membuat dan membina jejaring, menjalankan strategi dan politik berkesenian (teater). Di dalamnya, urusan kreasi artistik dan strategi berteater kemudian saling tawar-menawar, membawa kesadaran berteater ke arah panggung yang lebih luas: panggung jejaring dan politik teater.
Temen Ngobrol #4 mencoba mengobrolkan perihal teater, residensi, jejaring dan politik teater tersebut bersama Joned Suryatmoko, sutradara Teater Gardanalla yang beberapa bulan lalu melakukan residensi di New York, dengan hibah dari Asian Cultural Council (ACC). Selama enam bulan di New York, Joned melakukan observasi kegiatan teater kontemporer dan berkesemptan belajar di Martin E. Segal Theatre Center.
Temen Ngobrol merupakan forum diskusi kebudayaan dalam bentuk obrolan santai, namun dibingkai oleh tema spesifik, dengan menghadirkan temen ngobrol atau semacam narasumber. Forum yang terbuka untuk umum ini diinisiasi oleh Kalanari Theatre Movement, dan kali ini bekerja sama dengan PKKH UGM.
Narahubung: 0899-8984-058 (Dinu)
Website: kalanari.org
Twitter: @kalanari
Instagram: @kalanaritheatre
0 komentar